“Saya minta kepada Disnakertrans dan Disdik untuk berkolaborasi bagaimana memanfaatkan peluang di Jepang ini. Dorong anak-anak lulusan SMA SMK untuk bekerja di Jepang, supaya pengangguran di Jabar semakin sedikit,” kata Pak Uu.
“Kita permudah birokrasinya, yang penting orang Jabar bisa bekerja di Jepang,” imbuhnya.
Pak Uu juga mengemukakan, di Jabar sendiri, sudah tersedia SMK-SMK dengan konsentrasi pendidikan yang mumpuni, seperti SMK pertanian, otomotif, penerbangan, dan ilmu kelautan, sehingga peluang ini dapat ditindaklanjuti melalui perjanjian kerja sama (MoU) dengan perusahaan-perusahaan di Jepang.
Guna memonitor peluang tersebut, Pak Uu meminta Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan di Jabar untuk menyampaikan kembali informasi ini pada para kepala sekolah SMA/SMK, serta membantu persiapannya.
“Saya minta kegiatan kali ini ada progres, minimal 2 sampai 3 bulan yang akan datang masing-masing sekolah sudah siap mengirim lulusannya ke Jepang,” ucap Pak Uu.
“Bulan Agustus atau September saya ingin para KCD untuk ada progres setelah pertemuan hari ini, informasi yang didapatkan sampaikan kepada para kepala sekolah, kemudian dipersiapkan segalanya. Laporkan pada saya progresnya,” tambahnya.