beritain.id – Indonesia, termasuk Jawa Barat, telah berada dalam situasi epidemi COVID-19 selama tiga tahun. COVID-19 telah berhasil diatasi setelah berdampak pada semua bidang kehidupan.
Jawa Barat berhasil menangani COVID-19 dan kebangkitan ekonomi dengan baik. Jawa Barat membuat Dewan Penanganan dan Pemulihan Ekonomi Nasional COVID-19 terkesan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menggunakan lima metode untuk memerangi epidemi dan menghidupkan kembali ekonomi: ilmiah, terbuka, kreatif, kolaboratif, dan proaktif.
“Saya mempertimbangkan energi kita selama COVID-19. Lima hal itu yang muncul,” ujar Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (3/1/2023).
Pikobar merupakan pusat informasi dan koordinasi penanggulangan wabah COVID-19 pertama di Jawa Barat. Kang Emil mengatakan Pikobar membantu memperjelas materi COVID-19.
“Komunikasi mengawali setiap penemuan. Saya membuat Pikobar. Saya membuat Pikobar karena kesimpangsiuran informasi, kesimpangsiuran berita, dan kebodohan itu berbahaya,” katanya.
“Dalam kekacauan, pengetahuan adalah kuncinya. Saya memberikan semua informasi tentang Jawa Barat. Tidak ada kiasan, tidak ada saya. Tolong beri kredit kepada saya. Update harian yang menenangkan masyarakat,” katanya.
Pak Emil mengatakan Pikobar membantu mengelola ketegangan COVID-19. Pikobar membantu pemerintah dan masyarakat mendistribusikan bantuan sosial, mengumpulkan data udara, dan mengirimkan vitamin dan obat-obatan kepada orang-orang yang berada di pengasingan mandiri, serta memperbarui data COVID-19.
Kang Emil mengatakan bahwa Pikobar mengendalikan dinamika epidemi COVID-19.
“Saya kira Pikobar hanya meng-update info. Ternyata ada 25 elemen setelahnya. Dari update data, situs medis, pemeriksaan cepat, pendaftaran, bantuan sosial, dana, dan masalah efek ekonomi,” kata.