Evaluasi PPDB Tahap 1 Tahun 2022

DPRD Jabar Apresiasi Pelaksanaan PPDB SMA SMK SLB Tahap I

beritain.id – Forum Wartawan Pendidikan (FWP) Jawa Barat (Jabar) melaksanakan dialog interaktif dengan Komisi V DPR Jabar dan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar di ruang Rooftop Lantai 5 Gedung DPRD Jabar

Acara diskusi santai itu mengusung tema “Evaluasi PPDB Tahap 1 Tahun 2022”. Hadir beberapa narasumber di antaranya Ketua Wali Ketua Komisi V DPRD Jabar Abdul Hadi, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Jabar, Andang Sagara, dan Ketua MKKS SMK Jabar, Agung. Termasuk beberapa Kepala SMA Negeri dan SMK Negeri serta belasan wartawan dari berbagai media juga ikut andil.

“Alhamdulilah kami dengan FWP melakukan dialog yang komprehentif. Hari ini (kemarin, red) kami mengevaluasi dengan mengumpulkan pandangan-pandangan terkait PPDB khususnya tahap 1 non zonasi,” ujar anggota wakil rayat ini yang akrab disapa Gus Ahad, usai diskusi.

Gus Ahad memastikan, PPDB Tahap 1 untuk jenjang SMA, SMK, SLB Negeri di Jabar tahun ini, berjalan lancar tanpa adanya gangguan yang signifikan.

Tahap pertama dibuka tanggal 6-10 Juni 2022, secara online atau dalam jaringan.

“Alhamdulillah prosesnya berjalan lancar dan lebih baik ketimbang tahun lalu. Ini patut diapresiasi kerena kecurangan-kecurangan sudah sangat berkurang,” paparnya.

Politikus PKS itu memaparkan, pihaknya mengapresiasi kehadiran tim Saber Pungli yang dinilai aspek berkurangnya kecurangan PPDB SMA/SMK Negeri Tahap 1 2022 ini.

“Jadi, kami apresiasi keberadaan tim Saber Pungli itu. Terus jalankan tugas ini karena suksesnya Saber Pungli itu bukan karena banyaknya pungli tapi musnahnya pungli. Sapu bersih pungli itu,” pintanya.

Di sisi lain, imbuhnya, keberadaan tim Saber Pungli itu, bukan untuk menjebak pihak sekolah. Akan tetapi memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi Kepala Sekolah dan para guru.

“Karena memang ada tekanan-tekanan secara psikologis yang dihadapi oleh Kepala Sekolah dan guru. Alhamdulillah, kami apresiasi dengan tim Saber Pungli yang telah melakukan pengawasan dan pemantauan,” sebutnya.

“Jadi dari pengakuan pihak sekolah, dengan hadirnya Saber Pungli itu justru mereka bisa kerja sangat tenang,” imbuhnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, pihaknya mendorong masyarakat agar segera melaporkan ke tim Saber Pungli jika menemukan kecurangan-kecurangan dalam proses PPDB ini. Kata dia, tim Saber Pungli membuka pintu selebar-lebarnya bagi masyarakat umum.

“Tim Saber Pungli menyediakan hotline. Ketika ada yang bermacam-macam, masyarakat maupun pihak sekokah bisa melaporoan ke Saber Pungli. Jadi keamanan pelapor juga terjamin,” terangnya.

Gus Ahad pun mengungkapkan temuan-temuan kecurangan selama proses PPDB berlangsung.

“Temuan paling banyak berupa tekanan-tekanan baik psikologis maupun iming-iming kepada penyelenggara PPDB di sekolah. Misalnya dokumennya bodong, entri yang tidak akurat, dan lain sebagainya. Ada yang mencoba masuk seperti itu,” sebutnya.

Oleh sebab itu, Gus Ahad meminta masyarakat, agar proses PPDB ini dikawal bersama.

“Ayo, sistemnya kita jaga, kita kawal bersama sehingga proses PPDB ini bisa terus membaik. Semoga PPDB tahun ini berjalan terus dengan baik, dan kami selalu siap menampung aspirasi masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu Andang Segara, Ketua MKKS Kota Bandung yang juga Kepala SMA Kota Bandung menjelaskan bahwa PPDB tahap pertama sejauh ini berjalan lancar.

“Bisa dikatakan 99,9 persen PPDB tahap 1 berajalan lancar. Kami juga sangat terbantu dengan pemasangan spanduk anti pungli (Saber Pungli) yang dipasang di setiap sekolah,” kata Andang.

Di samping itu Andang juga mengatakan bahwa uji kompetensi jalur prestasi sangat penting, seperti jalur prestasi kejuaraan. Hal itu untuk melihat kesesuaian prestasi yang diraih, menghindari sertifikat abal-abal.

“Di satu sekolah ada yang juara nasional renang tetapi mengundurkan diri, karena saat akan diuji tenyata tidak bisa berenang,” kata Andang.

Masih kata Andang pengumuman tahap 1 akan diumumkan tanggal 20 Juni 2022, para kepala sekolah perlu mengantisipasi gejolak yang terjadi setelah pengumuman penerimaan siswa.

Ketua MKKS Kota Bandung Agung Indaryatno menambahkan pada pendaftaran tahap 1 terdapat 11.174 orang yang mendaftar ke SMK Negeri di Kota Bandung sementara kuota SMK Negeri di Kota Bandung sekitar 6000 kursi. Artinya ada sekitar 5000 siswa yang tidak tertampung di SMK negeri di Kota Bandung.

“Dengan catatan ada di SMK yang kekurangan kuota, di SMKN 10 Bandung, 486 kuota, sedangkan pendaftar hanya 168 orang. Lalu di SMKN 14 Bandung kuota 553, pendaftar hanya 379 pendaftar. Semoga pendaftaran tahap II, kuota di dua SMK tersebut bisa terpenuhi,” ucapnya.

Dikatakan Agung, persentase pendaftaran dari keluarga ekonomi tidak mampu KETM melebihi kuota tersedia, dengan demikian siswa yang nantinya tidak diterima di jalur KETM harus mendaftar di jalur prestasi pada pendaftaran tahap 2.

Terkait masalah yang terjadi pada pendaftaran PPDB tahap 1, Agung menyampaikan pada hari pertama dan kedua pendaftaran sistem PPDB tidak stabil. Sejumlah siswa yang mendaftar pada jalur KETM pun tidak memiliki dokumen pendukung.

Masalah lain banyak siswa yang mendaftar dalam tahfidz Quran sulit mendapatkan surat keterangan dari Kementerian Agama, akhirnya siswa bersangkutan tidak jadi masuk melalui jalur tahfidz Quran.