“Job fair itu yang mendaftar 5.000 peserta, sedangkan job fair itu satu tahun hanya dua sampai tiga kali, dari 30 perusahaan di job fair itu rata-ratanya membutuhkan karyawannya hanya 20 sampai 50 pekerja, dan kalau ditotal itu job fair untuk mengurai yang 5.000 aja dibikin job fair per bulan itu belum tentu bisa menampung semua, perlu ada evaluasi,” tuturnya.
Wildan mengungkapkan kedepan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) serta pelaku industri, dalam hal ini pengusaha atau pemberi kerja di Kota Bekasi.
“Kami mendorong agar iklim industri di Kota Bekasi membaik lagi dengan sendirinya. Tentu lapangan pekerjaan akan banyak dan lagi-lagi pengangguran yang jumlahnya tinggi itu akan berkurang,” tutupnya.