Taufik pun merekomendasikan beberapa permufakatan dasar yang dapat diusulkan, diantaranya pertama kebudayaan sebagai daya utama dalam transformasi ke-Indonesiaan. Kedua, mengukuhkan kebudayaan sebagai kebutuhan dasar (public good). Ketiga; mendorong kebebasan berekspresi, pemuliaan daya-budi dan kreativitas merupakan landasan pemajuan kebudayaan. Keempat, Pendidikan yang Berkebudayaan sebagai sekolah kehidupan. hingga urgensi terbentuknya Kementerian KITA (Kebudayaan Indonesia Tanah Air).
Koordinator Relawan Angin Perubahan (ABAH), Eric Wiradipoetra, menjelaskan bawah diskusi kebudayaan ini digelar dengan tujuan untuk merekomendasikan beberapa catatan dan pandangan para budayawan, pegiat seni dan pelaku industri kreatif sebagai materi debat kelima Capres.
“Kebetulan dari Timnas Amin, hadir Embi C. Noer dan Muhammad Farhan, sehingga masukan dari para budayawan dan pegiat seni dan industri kreatif ini bisa dititipkan melalui keduanya,” ungkapnya.
Selain itu menurut Eric, diskusi kebudayaan diharapkan dapat merumuskan kerangka acuan pembuatan kebijakan berbasis kebudayaan saat Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden,