Menurut Aat, kehadiran UU Pemajuan Kebudayaan memang menjadi angin segar bagi para budayawan, namun pengejawantahannya harus didukung komitmen pemerintah, sebagai pemangku kepentingan utama di bidang kebudayaan.
Budayawan Taufik Rahzen yang juga didaulat untuk menjadi pemantik diskusi menegaskan pentingnya kebudayaan sebagai daya transformasi keindonesiaan.
Dalama amatan Taufik, Kongres kebudayaan 2023, dipenuhi kegairahan, harapan sekaligus keprihatinan. Kegairahan dalam mendefinisikan kembali situasi semasa, serta harapan memasuki normalitas baru paska pandemi dalam tatanan sosial yang maju dan berkelanjutan.
Pada saat bersamaan, Taufik menilai, kegairahan ini juga dibayangi keprihatinan kolektif dibayang bayangi tiga persoalan serentak yaitu krisis ekologis berupa perubahan iklim, kelangkaan pangan, hilangnya biodiversitas hingga merosotnya daya dukung bumi.