Herman meminta agar pemetaan masalah per sektor dilakukan secara detail, kemudian disusun program yang benar-benar dapat mendongkrak nilai indeks.
“Pentingnya sinkronisasi antara sektor lapangan dan staf pendukung agar dapat bekerja secara efektif,” imbuhnya.
Tak lupa, Herman menekankan perlunya akselerasi progres menjelang akhir tahun 2025, yang merupakan target penyelesaian program Citarum Harum sesuai dengan peraturan presiden.
Hal ini penting untuk memastikan dukungan anggaran APBD Provinsi Jabar dan pendanaan dari kementerian terkait.
“Perlu pemetaan indikator-indikator penentu indeks kualitas air per sektor untuk mengidentifikasi permasalahan dan fokus menyelesaikan yang paling krusial terlebih dahulu,” tandasnya.