Sebanyak 58 komunitas, pekerja genteng Jatiwangi, dan masyarakat memukul genteng bersama-sama. Momen ini menjadi simbol penghormatan terhadap alam, budaya lokal, dan rasa bangga terhadap kekayaan budaya Jabar.
“Kegiatan seperti ini tidak hanya membawa semangat budaya lokal, tetapi juga membangkitkan rasa cinta pada tradisi yang kita miliki,” tutur Bey.
“Harapannya, aktivitas seperti ini diperbanyak tidak hanya di Majalengka, tapi di tempat-tempat lain juga. Kegiatan ini terbukti mampu mendatangkan wisatawan, bahkan dari luar negeri seperti Thailand,” imbuhnya.
Riksa Budaya Jawa Barat Kolaborasi Rampak Genteng 2024 ini menjadi bukti bahwa budaya lokal bisa menjadi jembatan persahabatan antarbangsa, sekaligus membawa kebanggaan bagi masyarakat Jabar.