Menurutnya, tarian kolosal Ketuk Tilu merupakan kelanjutan tari Ketuk Tilu yang pernah dilakukan serentak oleh 1.500 orang pada tahun 2019 di Kota Bandung.
Sementara itu, tim pengembang Jabar Masagi Ifa Hanifah Misbach sebelum membuka tari Ketuk Tilu sempat membuka kegiatan dengan paparan berbahasa Sunda.
Dalam petuahnya, Ifa mengatakan 23 tahun dari sekarang warga Indonesia maupun Jabar akan dipertemukan dengan 100 tahun kemerdekaan dan Hari Jadi Jabar ke -100. Melalui Ketuk Tilu memiliki makna agar generasi saat ini turut mempersiapkan masa depan Indonesia dan Jabar.
“Bagaimana kalau anak cucu kita tidak bisa menyaksikan indahnya tatar Priangan yang teduh dan lindung. Jangan sampai mereka merasakan Jabar nu hareudang (gerah) karena kerusakan alam dan adanya kehidupan yang tidak rukun sesama warganya,” ucap dia.
Untuk mengantisipasi hal itu, kata dia, semua perlu kembali pada kearifan lokal dengan saling mengingatkan dalam kebaikan. Dengan demikian, kebudayaan Jabar akan terjaga.