Praktik Magang I Angkatan XXXIV, Praja IPDN-Kemendagri Sukses Jabarkan Data Kemiskinan di Kabupaten Kudus

Kabarin9 Dilihat

beritain.id – Praja IPDN-Kemendagari telah berhasil membantu verifikasi data kemiskinan di Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah, pada saat pelaksanaan praktik magang I.

“Dalam kurun waktu 19 hari praja IPDN berhasil memverifikasi dan memvalidasi data dari 34.474 kepala keluarga miskin,” tutur Rektor IPDN, Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo., M.M, Senin (1/7/2024).

Dikatakan Hadi Prabowo, hasil tersebut didapat setelah praja melakukan pengambilan data di 9 Kecamatan, 50 Desa dan 3 Kelurahan yang ada di Kabupaten Kudus. Hadi menyampaikan, kegiatan praktik magang I yang dilaksanakan oleh satuan praja pratama angkatan XXXIV telah resmi berakhir hari ini, hasil yang didapat dari pelaksanaan magang I ini diantaranya praja berhasil melakukan koreksi data regsosek kemiskinan.

“Hasil verifikasi kemiskinan Magang I praja pratama menunjukan bahwa 7.056 KK atau 24.484 jiwa telah keluar dari desil 1 kategori sangat miskin atau kemiskinan ekstrim. Dari hasil ini dinyatakan bahwa kemiskinan ekstrem di Kudus sudah tidak ada. Sedangkan 4.361 KK atau 12,65% dinyatakan keluar dari desil 4 atau kelompok hampir miskin,” bebernya.

Berdasarkan hasil peninjauan langsung dilapangan, penyebab menurunnya angka kemiskinan di desil 1 atau kelompok sangat miskin adalah program prioritas penurunan kemiskinan ekstrim oleh Pj Bupati Kudus. Diantaranya, kata Hadi, melalui pengoptimalan bantuan langsung tunai dan non tunai dari 12 pemerintah pusat maupun dari pemerintah daerah.

“Program itu berupa PKH, bantuan rehab rumah tidak layak huni, bantuan rehab jamban dan septic tank, bantuan sembako, bantuan air bersih, Kartu Indonesia Pintar, dan BPJS Kesehatan serta BPJS Ketenagakerjaan,” kata dia.

“Sementara penyebab menurunnya angka kemiskinan di desil 4 atau kelompok rentan miskin adalah peningkatan pendapatan per kapita dari 132,3 juta per tahun menjadi 138,7 juta atau tumbuh 4% dan program peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat oleh Pemerintah Kudus melalui pelatihan kerja dan bantuan modal,” imbuh Hadi.

Hadi menjelaskan, tak hanya terkait kemiskinan, praja IPDN juga melakukan kegiatan sosialisasi pencegahan serta penanganan stunting di Posyandu Desa.

“Data stunting di Kabupaten Kudus tahun 2023 berjumlah 2.500 anak, lebih rendah dari tahun 2022 berjumlah 2.900 anak. Setelah dilakukan penimbangan dan intervensi serentak di bulan Juni 2024, data balita di Kabupaten Kudus menunjukan bahwa 3.666 anak pada kondisi underweight, 2.576 anak pada kondisi wasting, dan 2.491 anak pada kondisi stunting. Dengan demikian, stunting di Kabupaten Kudus sampai dengan bulan Juni 2024 berjumlah 2.491 anak, lebih kecil dibandingkan tahun 2023 berjumlah 2.500 anak,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *