beritain.id   – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi, meminta pemerintah segera mengganti sapi perah milik anggota Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan Kabupaten Bandung, yang mati akibat terpapar penyakit mulut dan kaki (PMK).

Ketika melakukan kunjungan kerja ke KPBS Pengalengan beberapa waktu lalu, politisi senior partai Golkar ini mengingatkan, pendapatan peternak sapi perah yang diperoleh dari hasil perahan susu terus berkurang akibat ternaknya terserang PMK.

“Saya minta Kementan, Dinas provinsi, Dinas kabupaten bisa segera mengganti sapi peternak yang mati, dengan mekanisme sesuai regulasi yang berlaku. Minimal satu keluarga mendapatkan ganti dua ekor sapi perah,” kata Dedi.

Dedi berharap penggantian sapi perah yang mati bisa direalisasikan secepatnya, maksimal pada triwulan pertama tahun 2023 mendatang.

“Sebanyak 102 peternak yang kehilangan sapi, agar diganti paling lambat Maret tahun depan sudah ada sapi yang baru”, imbuhnya.

Baca juga:  Wagub Jabar: Libur Lebaran Boleh Mudik, Vaksinasi Tetap Diutamakan

“Fokuskan alokasi anggaran hewan ternak sapi perah pada peternak lama, jangan ke kelompok peternak baru karena dalam manajemen ternak sapi perah sangat UNIK dan beda dengan ternak sapi potong. Peternak baru juga belum tentu bisa optimal mengelolanya, berbeda dengan kelompok lama yang sudah ada hasilnya,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua KPBS Pangalengan Aun Gunawan mengungkapkan, wabah PMK menjadi bencana bagi anggota koperasi, karena sebagai mata pencaharian sapi perah setiap harinya.

“Sapi perah berbeda dengan sapi potong dimana sapi perah menghasilkan uang setiap hari, sementara sapi potong ada waktunya untuk diambil dagingnya,” pungkasnya.

Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban.

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

Baca juga:  Tekan angka pengangguran, Disnaker Kabupaten Bandung gelar Job Fair Bedas Expo 2023 selama 3 hari

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *