“Saya lihat sendiri aktivitas masyarakat normal, tidak ada trauma, tidak ada apapun. Jadi, masyarakat beraktivitas seperti biasa, normal-normal saja, tadi juga saya ketemu ibu-ibu malah sedang botram, artinya mereka tidak trauma dengan gempa tadi malam,” ungkapnya.
Ia memuji atas tanggap darurat yang sangat baik dari jajaran Pemda Kabupaten Garut, serta mengapresiasi kesigapan relawan salah satunya Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang sigap menangani masyarakat.
“Dari TNI/Polri juga melaporkan dan memang paling rusak (rumah) ini untuk di Garut, tapi di Tasik pun informasinya hanya Gedung Pramuka dan itu pun hanya plafon, tapi tetap kita harus waspada dan ikuti arahan petugas di lapangan,” tuturnya.
Sementara itu, selain di Garut gempa juga merusak Gedung Pramuka di Kecamatan Mangunreja, Tasikmalaya. Kemudian rumah rusak terjadi di Desa Sodonghilir, Masjid Kami Mansuriah di Desa Mekarwangi, Kecamatan Cisayong, serta Rumah Sakit SMC yang ambrol pada bagian plafon.
“Di Tasik pun, tadi saya kontak Pak Bupati Tasik, yang paling rusak itu gedung pramuka, hanya plafon-plafon saja itupun sudah dibersihkan,” ungkapnya.
Di Kabupaten Garut sendiri, lanjut Bey, ada satu ruangan di RSUD Pameungpeuk yang mengalami kerusakan, rumah sakit telah dibersihkan, sementara untuk korban luka sudah kembali pulang ke rumahnya masing-masing.