Ono pun membandingkan dengan Jateng juga Jatim yang jumlah penduduknya lebih sedikit ketimbang Jabar. Untuk Jatim, sudah ada 38 kabupaten/kota, sedangkan Jateng sudah ada 34 kabupaten/kota. Kemudian, Jabar baru hanya 27 kabupaten/kota.
“Jadi, rumus mengelola pemerintahan dalam mengentaskan kemiskinan dan pemerataan pembangunan, rumusnya ya mendekatkan pelayanan ke masyarakat, dengan konsep pelayanan itu harus ada pembentukan DOB. PDIP hari ini melakukan dialog publik ingin mendengar dari unsur pemerintah, hadir pula dari pemerintah provinsi Jabar, akademisi Tim Jabar Unpad, dan perwakilan delapan wilayah yang sudah ditetapkan bahwa Jabar sebagai calon DOB,” katanya.
Adapun ke delapan wilayah itu, antara lain Bogor Barat, Sukabumi Utara, Garut Selatan, Bogor Timur, Indramayu Barat, Cianjur Selatan, Tasikmalaya Selatan, dan Garut Utara. Untuk mengawal pembentukan DOB ini, Ono pun mengatakan PDIP Jabar membentuk yang namanya Satgasus guna mengawal pergerakan hasil rekomendasi dari dialoh publik hari ini yang diketuai oleh Bedi Budiman (Ketua Komisi I DPRD Jabar), dan sekretarisnya, Abdi Yuhana
“Tentu langkah awal kami merumuskan hasil dialog ini untuk membuat resume yang akan menjadi lampiran dalam surat DPD PDIP ke DPP PDIP, ketua fraksi DPR RI, dan Ketua DPR RI, serta kementerian. DOB di Jabar ini menurut kami sangat urgen alias penting,” katanya.