Menurut Pak Uu, optimisme menjadi kunci mencapai kebangkitan tersebut. Maka, Hari Kebangkitan Nasional sepatutnya menjadi pemicu untuk kebangkitan rakyat Indonesia sekaligus menjadi titik bangkitnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk memperjuangkan cita-citanya.
“Bangkitnya suatu negeri diawali dengan kepribadian yang bangkit, mulai asasiyah thayyibah (fundamental yang baik), lalu membentuk qaryah thayyibah (desa yang berdaya/juara), baldatun thayyibah (negeri ideal),” ucapnya.
Itu juga, kata Pak Uu, termasuk juga kebangkitan dari keterpurukan sosial- ekonomi yang telah dialami warga Jabar selama dua tahun lamanya akibat pandemi COVID-19.
“Sekarang harus berjiwa optimis setelah pandemi COVID-19, kita harus maju. Rakyat sejahtera, Indonesia hebat,” katanya.