Video berdurasi 22 detik itu telah diteruskan berkali-kali melalui WhatsApp.
Video viral lainnya, yang berdurasi 1 menit 9 detik saat ricuh, salah seorang pria memakai almamater kuning tampak pingsan pada acara Munas KAHMI itu dan para peserta lainnya mengangkat pria tersebut.
Di sisi lain, kericuhan juga terjadi di Munas Forhati. Video yang berdurasi 2 menit 8 detik memperlihatkan sejumlah peserta naik ke panggung menuju ke pimpinan sidang munas, tak ayal akibat kericuhan tersebut banyak peserta yang jatuh pingsan
Menurut Sekretaris Umum Majelis Wilayah (MW) Forhati Sulawesi Tenggara, Ayu Milawarti, kericuhan itu terjadi akibat perdebatan metode pemilihan.
“Kejadiannya itu sekitar pukul 00.30 WITA, telah terjadi perdebatan tentang pemilihan. Ada dua opsi, ada e-voting ada juga konvensional,” ungkapnya, Minggu (27/11).
Kata Ayu, dari dua opsi itu, yang memiliki suara terbanyak adalah pemilihan secara konvensional. Hal itu dikarenakan panitia yang terkesan kurang siap dalam hal persiapan.
“Karena mereka melihat kesiapan panitia terkait id card saja masih banyak yang belum dapat, bahkan sampai kegiatan sudah berjalan saja belum dapat, apalagi mau malanjutkan dengan metode pemilihan e-voting,” jelasnya.Ayu mengatakan, keraguan dari peserta sendiri adalah jaminan tentang pemilihan secara e-voting tidak ada intervensi.