KPU Jabar Didesak Tingkatkan Sosialisasi Pilkada, Jangan Hanya Sebatas Seremonial

Kabarin22 Dilihat

Menurutnya, KPU Jabar harus menggandeng atau melibatkan berbagai unsur dari mulai masyarakat atau komunitas, organisasi kepemudaan (OKP), media, pelaku usaha dan lainnya untuk ikut serta dalam menyukseskan perhelatan Pilkada Serentak ini.

“Saya rasa rumusnya pentahelix itu rumusan negara berkembang menuju negara maju. Artinya media harus dilibatkan, atau pengusaha, dan sebagainya menurut saya formulasi itu sangat relevan,” kata Reza.

Reza juga sempat menelusuri akun resmi KPU Jabar di media sosial, yaitu instagram. Seharusnya, KPU Jabar bisa memanfaatkan perkembangan digital yang massif ini untuk menggencarkan sosialisasi pilkada, bukan hanya sebatas postingan seremonial.

“Yang saya lihat di instagram KPU Jabar itu masih sebatas seremonial-seremonial. Memang sudah melakukan tahapan-tahapan sesuai PKPU, namun media sosial juga bisa digunakan untuk menyampaikan informasi secara cepat dan massi,” jelasnya.

Sehingga, Reza menyebut bahwa ada tiga indikator yang bisa dijalankan oleh KPU Jabar agar bisa meningkatkan partisipasi pemilih, apalagi Jabar merupakan provinsi dengan DPT terbanyak dan daerah terluas di Indonesia.

“Saya tadi sebutkan bahwa ada tiga indikator, yang pertama adalah adanya kelompok-kelompok civil society yang mau menampung dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang persiapan pilkada ini,” katanya.

“Yang kedua, adanya kemampuan masyarakat untuk melakukan proses kegiatan, yang terakhir, masyarakat mampu mengadakan kegiatan dan mampu melaksanakannya,” imbuhnya.

Dari tiga faktor ini kata Reza, civil society yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, dari mulai ormas, organisasi kepemudaan, hingga media harus berkolaborasi untuk bisa meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melaksanakan proses pilkada.

“Jadi mari buka lagi pentahelix nya, siapa lagi sih yang harus dilibatkan, rumusan membangun kotapun menggunakan rumus pentahelix,” jelasnya.

Agar kata Reza target KPU Jabar untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Pilkada Serentak ini sesuai dengan batas nasional sebesar 81 persen.

“Contoh data tahun kemarin, tingkat persentasi nya 72 persen emang meningkat sih dari 62 persen, tapi tetep di bawah batas nasional 81 persen,” pungkasnya. (abby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *