Dariyanto menyampaikan evaluasi diperkirakan akan dilakukan usai berlangsungnya rekapitulasi suara oleh KPU.
“Kami mau mungkin dalam waktu dekat (evaluasi) setelah perhitungan dari KPU kami akan melakukan evaluasi juga,” ucapnya.
Dariyanto berharap kedepannya jangan sampai KPU yang sudah mengeluarkan anggaran yang dinilainya cukup besar pada tahun ini, yakni Rp 90,8 Miliar terkhusus Kota Bekasi justru mendapatkan hasil tidak memuaskan kembali.
“Karena jangan sampai juga anggaran yang sudah dikeluarkan cukup besar, itu ternyata tidak mencapai hasil yang maksimal,” harapnya.
Diketahui sebelumnya, Komisioner KPU Kota Bekasi Bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, Afif Fauzi mengatakan penurunan itu valid jika dibandingkan saat Pemilu 2024.
“Bisa menurun, kami belum menganalisa betul, seharusnya pemberitaan yang cukup masif, karena Pilkada serentak,” kata Afif, Kamis (28/11/2024).
Padahal Afif menjelaskan saat Pemilu 2024, jumlah partsipasi pemilih mencapai angka lebih kurang 80 persen.
Namun saat Pilkada 2024 turun hingga lebih kurang 20-30 persen.
“Kami belum bisa merilis hasilnya, tapi memang rata-rata itu dari 150 bisa setengahnya, bisa 50-60 persen memang warga datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), kalau Pemilu di 80,1 persen, cukup tinggi,” jelasnya.
Afif menuturkan berdasarkan hasil kurang memuaskan itu pihaknya akan melakukan evaluasi.
“Dengan partisipasi masyarakat itu jadi catatan buat kami juga, catatan juga buat kami di KPU Kota Bekasi terkait program sosialisasi yang tadinya menyentuh mungkin harus ada program inovasi baru karena semua segmen sudah kita lakukan,” tutupnya.