Kisah Askyla, Balita Penderita Hidrosefalus di Bandung yang Tak Tersentuh Pemerintah

Kabarin37 Dilihat

Pasca operasi itu, hingga usia Askyla menginjak 2 tahun belum ada lagi perawatan yang serius, hanya dilakukan terapi selama 6 bulan sekali yang segala pembiayaannya ditanggung oleh BPJS.

Padahal, kondisi Askyla semakin parah. Anak yang berjenis kelamin perempuan itu bahkan sering kejang-kejang, sehari hampir 8 kali kejang. Tentunya kondisi itu sangat mengkhawatirkan, kondisinya yang lemah dan tubuhnya yang kurus kering.

“Ya, sering kejang, dulu sehari hampir 8 kali kejang. Pas kejang kondisinya seperti struk. Ya, kasih tapi gimana lagi,” tuturnya.

Meski begitu, Yayah tetap merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari Askyla dan keluarganya karena kondisi ekonomi yang serba pas-pasan. Dia mengaku bahwa belum pernah menerima bantuan yang datang dari pemerintah.

“Dulu ada bantuan dari lembaga zakat dan dari donasi. Dari pemerintah sampai saat ini belum pernah,” ungkapnya.

Yayah berharap pemerintah dan orang dermawan mau membantu biaya perawatan dan kebutuhan Askyla. Hal itu diharapkannya, karena dia yakin cucu pertamanya itu bisa sembuh dan kembali normal.

“Pengen bantuan pengobatan dan kebutuhan Askyla seperti susu, pampers dan lain-lain. Ya, mudah-mudahan pemerintah bisa membantu,” tandas Yayah sembari bercucuran air mata.

Bagi siapapun yang ingin membantu Askyla Furi Aziza bisa menghubungi langsung pihak keluarga di nomor: 0821 2637 7413. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *