Hal ini menunjukkan masih kurangnya kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Padahal gigi dan mulut memiliki beragam fungsi yang digunakan sehari-hari seperti mengunyah, berbicara, dan tersenyum. dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari,” jelas drg. Mirah.
Sementara itu, drg. Arif Zahir, anggota Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Kabupaten Bandung yang didampingi juga oleh drg. Ayudia dalam kesempatan tersebut menjelaskan sejumlah tips yang sebaiknya dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut di bulan Ramadan. Berkurangnya aktivitas makan dan minum di bulan Ramadan biasanya mendorong terjadinya bau mulut yang dalam istilah medis dinamakan halitosis yakni bau mulut atau napas tidak sedap.
“Dari situ bisa disiasati dengan sikat gigi dua kali sehari, setelah sahur dan setelah berbuka puasa. Serta, pada saat berbuka perbanyaklah mengkonsumsi buah-buahan secara konsisten,” jelas drg. Arif.
drg. Ayudia menganjurkan untuk memeriksakan gigi sebelum bulan Ramadan, terutama untuk membersihkan karang gigi. Jika terjadi penumpukan maka akan memperparah timbulnya bau mulut. “Pembersihan karang gigi merupakan langkah preventif karena jika sudah terjadi lubang gigi maka hanya dibutuhkan tindakan kuratif (penyembuhan),” papar drg. Ayudia.
Peserta kegiatan, yakni perwakilan santri Muhammad Ramdan Fauzi dan santriwati Fitria Salsabilla Oktabella yang sama-sama duduk di kelas 5, menyampaikan manfaat yang dirasakan setelah mengikuti program ini, “Alhamdulillah program ini sangat bermanfaat bagi kami, para santri. Kami bisa mendapatkan ilmu baru dari berbagai materi terkait kesehatan gigi dan mulut, yang sebelumnya tidak pernah kami dapatkan, seperti cara menyikat gigi yang benar dan diajarkan secara langsung.”