“Selatan tipenya lebih curam sehingga tidak menyebabkan hilangnya tanah. Maka penanaman jutaan mangrove fokus di utara terlebih di momen hari lingkungan hidup,” kata Kang Emil.
Kang Emil menambahkan, selain restorasi pesisir utara Jabar, pihaknya juga terus berupaya melakukan proses perlindungan. Desa Mayangan diharapkan menjadi percontohan bagi desa lainnya dalam upaya penyelamatan lingkungan yang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi juga keterlibatan seluruh pihak.
“Desa ini untuk memberikan contoh bahwa penyelamatan lingkungan bukan hanya tugas negara, tapi seluruh yang mencintai Indonesia dan masa depan,” ujar Kang Emil.
Kang Emil berharap, masifnya gerakan penanaman mangrove di seluruh pesisir utara Jabar dapat mengurangi potensi hilangnya lahan dalam beberapa tahun ke depan.
“Dalam beberapa tahun ke depan, mudah-mudahan mengurangi hilangnya lahan sehingga masyarakat bisa meneruskan masa depannya dengan lebih baik,” harapnya.
Dalam puncak peringatan HLH Tingkat Jabar tersebut, Pemda Provinsi Jabar menandatangani komitmen kerja sama dengan 27 Pemda kabupaten/kota se-Jabar tentang peningkatan penegakan hukum lingkungan.
Kang Emil juga memberikan penghargaan kepada nominator kalpataru kategori perintis lingkungan dan kepada masyarakat pelestari ekosistem laut. Penghargaan Propermas juga diberikan kepada 10 perusahaan yang berkontribusi terhadap efisiensi emisi gas rumah kaca, emisi udara, dan pencemaran limbah.