“Yang ditawarkan sangat diminati dan potensial sehingga berhasil menarik investasi,” tegasnya.
Bambang menegaskan investasi harus lebih tersebar tidak hanya di wilayah utara saja, namun juga ke selatan Jabar. Jabar juga berpotensi untuk pengembangan ekonomi syariah dan ekonomi hijau atau energi terbarukan.
Bambang menyampaikan, bahwa keberhasilan dalam menciptakan iklim investasi yang harmonis menjadi kunci realisasi investasi Jawa Barat yang semakin melesat di 2023 harus dilanjutkan.
Selain itu, realisasi investasi yang tinggi juga sangat berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Barat seiring dengan nilai Incremental Capital Output Ration (ICOR) yang relatif stabil dari tahun ke tahun.
Maka dari itu, seluruh stakeholders terkait investasi di Jabar juga perlu secara aktif melakukan berbagai upaya proaktif dan inovatif dalam mengidentifikasi potential project yang diminati investor luar negeri saat ini, khususnya bagi para calon investor yang sedang dalam posisi mencari pilihan penempatan dana investasi yang aman dan nyaman.
Jabar tercatat berhasil membukukan realisasi investasi di sepanjang tahun 2023 sebesar Rp210,6 triliun, atau sebesar 112 persen dari target yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi.
Capaian tersebut, turut berdampak signifikan terhadap perekonomian Jabar seiring dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sebesar 253.424 orang, dengan jumlah Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sebanyak 94.469 LKPM.