Untuk itu ia berharap momentum HBN juga dapat mendongkrak minat generasi muda dalam menggeluti batik.
“Saya berharap, generasi muda tak hanya kian gemar menggunakan batik, tetapi juga turut mengenali dan mempelajari nilai dari filosofinya,” tutur Wury.
Senada dengan Wury, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI Nadiem Makarim menyebutkan, HBN juga memegang peran penting sebagai momentum untuk mengupayakan bersama adanya transfer ilmu pengetahuan dari maestro batik kepada generasi yang lebih muda agar budaya batik dapat berkelanjutan.
“Saya sangat sedih setiap kali mendengar bahwa generasi berikutnya tidak ingin meneruskan tradisi batik ini di berbagai macam daerah, bahkan ada berbagai macam batik dari berbagai daerah yang sekarang hanya dibuat di Jakarta, dan ini merupakan suatu hal yang harus kita ubah bersama,” papar Nadiem.
“Hari ini, berkumpulnya 125 pembatik bersama-sama membatik beragam motif yang mewakili 33 daerah di Indonesia, ini adalah langkah yang sangat penting untuk memastikan terwujudnya pewarisan pengetahuan tersebut,” sambungnya.
HBN 2023 dimeriahkan dengan pemecahan rekor MURI “Membatik Secara Serentak dengan Motif Terbanyak”, yang diikuti oleh tak kurang dari 125 perajin batik dari seluruh Indonesia.