Sementara itu Politis PKS, Joko Ardi menjelaskan bahwa partainya memang mengusung sosok cawapres dari Jabar, dalam hal ini ada kang Ahmad Heryawan.
Diakui oleh Joko, bahwa sampai hari ini keputusan apakah Kang Aher akan berpasangan dengan Anies masih terus di jajaki.
“Partai kami terus menjajaki koalisi dengan Anies Baswedan, dan tentunya ada proses yang panjang kenapa kang Aher yang diusung. Sebelumnya partai kami mengusulkan lima nama yang diusung untuk menjadi Cawapres, ” jelasnya.
Sementara itu, akademisi dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof Cecep Darmawan menjelaskan bahwa Figur Jabar dalam Pilpres 2024 yang sesuai tema diskusi, diakuinya masih menjadi gamang, hal ini karena Jabar itu bermakna luas.
“Kenapa tidak Sunda, pasti mengarah ke Primordial. Kalau Jabar itu sangat luas, Prabowo rumah di Hambalang berarti warga Jabar, Sandiaga Uno juga ada darah Jabar, artinya jika melihat fakta hari ini, Jabar tidak melulu Kang Emil dan Kang Aher, ” terangnya.
Pengamat Sosial Politik dari Uninus Bandung, Prof Obsatar Sinaga menjelaskan bahwa siapapun tokohnya, orangnya sosok dan Figurnya, tetap saluran utama dalam sistem politik di negara kita yakni partai politik.
“Mau ga mau saluran politik di negara kita ya Partai politik. Dan itu menjadi keharusan bagi siapapun, sehebat apapun tokoh itu tetap harus masuk parpol jika ingin dipilih menjadi presiden, ” jelas Prof Obi sapaan akrabnya.
Salah satu narasumber dari media, yang diwakili oleh Satryagraha selaku Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat, menjelaskan bahwa nama nama tokoh Jabar yang jadi trending pencarian di mesin google saat ini, Ridwan Kamil.
“Ya memang faktanya demikian, dan itu menjadi keuntungan bagi Media tersebut karena banyak viewers nya, ” jelas Satryagraha.