Leuit yang mengambil filosofi tradisional akan dipadukan dengan teknologi digital kekinian. Setiap pemasukan dan pengeluaran pangan akan dicatat melalui aplikasi digital agar terdata dengan baik.
“Pemasukan pangan nanti dicatat, keluar dicatat, mungkin subsidi silang nanti kalau ada krisis juga akan dicatat di aplikasi,” ujar Ridwan Kamil di Desa Ciampea Udik.
Menurut Gubernur, Kabupaten Bogor menjadi pilot project karena dianggap paling siap dan progresif. Tercatat ada sembilan desa yang menyatakan tanahnya sudah siap dibangun leuit. Berdasarkan musyawarah warga masing – masing desa, Ciampea Udik akan menjadi pusat besarnya.
Gubernur berpendapat, manusia sekarang harus belajar kearifan lokal dari kampung kasepuhan seperti Kampung Adat Ciptagelar, di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Pangan yang merupakan rezeki dari Yang Maha Kuasa ketika panen tidak dihabiskan waktu itu juga tapi sebagian ditabung di dalam leuit. Sehingga ketika musim paceklik datang akibat gagal panen karena cuaca atau serangan hama, tidak ada orang kelaparan.