Sebelum disrupsi digital, konsep tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia sulit diwujudkan. Arus urbanisasi pun sulit ditekan karena warga desa menganggap, dari sisi pendapatan dengan tinggal di kota lebih baik dibandingkan di desa.
“Sebelum disrupsi digital konsep tersebut sulit diwujudkan, maka banyak yang hijrah karena menganggap hidup di kota lebih baik,” ujar Kang Emil.
Namun di era digital saat ini, konsep tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia relevan dan mudah dilakukan. Apalagi warga desa kini umumnya juga memiliki telepon pintar yang bisa dijadikan alat berjualan.
“HP ( handphone ) itu sekarang bukan alat komunikasi saja, melainkan sudah menjadi alat produksi, asal ada kemauan dan dukungan dari kadesnya,” tutur Kang Emil.
Selepas acara peresmian Kantor Desa Cinta, Kang Emil bersama Bupati Garut dan Kapolda Jabar menyerahkan ratusan paket sembako kepada anak yatim dan jompo se-Kecamatan Karangtengah.