Pihaknya memaksimalkan sebanyak 129 kamera dari total 44 simpang untuk melakukan monitoring kondisi lalu lintas. Seperti di selatan mulai dari batas antara KBB dan Kabupaten Bandung, yakni Soreang-Cipatik, BBS, Simpang Darul Falah, hingga Alun-alun Cililin.
Kemudian antara batas KBB dengan Cimahi di Padasuka, Cilame, Cimareme, Cangkorah, Citunjung, Pasar Batujajar, Simpang Tol Padalarang, Tagog, dan Ciburuy. Bergeser ke utara dimulai dari Simpang Paratag, UNAI, Lembang Park and Zoo.
Berlanjut di kawasan eks Kampung Gajah, Simpang Beatrix, Grand Hotel, Inti Metal, Simpang Panorama, Orchid Forest, Tangkuban Parahu, dan The Lodge Maribaya. Serta di Setiabudi tugu batas antara KBB dan Kota Bandung.
Semua kamera pengawas itu terintegrasi dengan ruang Area Traffic Control System (ATCS) yang ada di kantor Dishub KBB. Hanya saja semuanya masih mengandalkan jaringan WiFi sehingga terkadang terkendala mengingat kondisi geografis wilayah KBB, khususnya di wilayah utara dan selatan.
Kendala jaringan WiFi yang kerap muncul membuat sensor pendeteksi volume dan jumlah kendaraan atau sistem Penghitung Lalu Lintas Otomatis (Plato) tidak beroperasi secara maksimal. Alhasil Dishub KBB terpaksa masih melakukan counting jumlah kendaraan secara manual.