“Jabar berkontribusi besar sebagai provinsi penyumbang penurunan jumlah pengangguran terbanyak se-Indonesia yakni 300 ribu jiwa,” sebut Iendra.
Sementara laju pertumbuhan ekonomi (LPE) berhasil pulih dengan cepat pascapandemi 2022 bahkan tertinggi di Pulau Jawa, meski di 2023 sedikit terkontraksi.
Hal ini tidak lepas dari melemahnya sektor pertanian sepanjang 2023 disebabkan fenomena kekeringan (el nino). Kemudian, penduduk miskin yang secara jumlah naik pada 2021 sebanyak 4,2 juta jiwa, pada 2023 turun menjadi 3,89 juta jiwa.
Hal ini berarti sebanyak 310.000 penduduk miskin tidak lagi miskin dalam kurun dua tahun terakhir.
“Di sisi lain, perbaikan ketimpangan kesejahteraan masyarakat pada 2023 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemulihan kondisi ekonomi masyarakat lapis bawah dibandingkan tahun 2019,” sebutnya.