Untuk meminimalisir konflik yang terjadi, perlu dibuatkan strategi penanganan yang lebih spesifik, diantaranya meliputi strategi pemberdayaaan dengan pelibatan usaha eksisting, strategi komunikasi dan sosialisasi yang lebih efektif.
Dengan melihat kondisi pandemi saat ini, Kadishub Jabar menuturkan bahwa pendapatan dari penyelenggara angkutan saat ini sedang menurun. Sehingga, skema BRT ini sebenarnya bisa menjadi momentum untuk angkutan umum memberikan pelayanan yang jadi lebih baik lagi.
“Kalau mereka bisa dilibatkan secara baik di program ini, mereka pasti akan bisa menerima dan mendukung” disampaikan Kadishub Jabar, Ir.A Koswara.
Untuk itu, Dinas perhubungan Provinsi Jawa Barat akan segera menggelar rapat koordinasi teknis dengan kementrian perhubungan, dinas perhubungan kabupaten kota, dan berbagai pihak terkait, untuk segera menyusun dan menerapkan strategi penanganan dari permasalahan ini.
Semoga upaya meningkatkan layanan transportasi bagi masyarakat ini dapat diterima dan didukung dengan baik oleh seluruh pihak, demi mewujudkan transportasi juara bagi masyarakat jawa barat.