Hasil Jagung Sindangbarang Cianjur Mampu Dijual hingga Jateng dan Jatim

Kabarin45 Dilihat

Beritain.id –  Potensi perekonomian khususnya sektor pertanian di wilayah Jawa Barat Selatan sangat besar untuk terus dikembangkan, seperti halnya di Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur.

 

Pertanian di wilayah Sindangbarang masih mendominasi dibandingkan dengan sektor lainnya, sekitar 90 persen masyarakatnya merupakan petani padi, jagung, maupun kacang-kacangan.

 

Camat Sindangbarang Indra Sunggara mengatakan, sejumlah hasil pertanian dari Sidangbarang sudah dijual ke beberapa wilayah di luar Provinsi Jabar, seperti jagung dijual ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

 

Selain itu, kacang tanah Sindangbarang juga memasok sejumlah perusahaan besar yang ada di Indonesia.

 

“Kualitas jagung dan kacang tanah dari wilayah ini cukup bagus dan layak untuk dijual ke luar,” kata Indra, di Kantor Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Rabu (17/8/2022).

 

Menurut Indra, kacang tanah dari Sindangbarang akan menjadi salah satu komoditas unggulan yang akan terus dikembangkan.

 

Berdasarkan hasil penelitian yag dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur, kualitas kacang tanah dari Sindangbarang sangat bagus, berbeda dengan kacang tanah dari daerah lain.

 

“Kacang tanah dari sini lebih pulen, mungkin karena ditanam di pesisir pantai. Kita olah juga menjadi minyak kacang tanah,” ujar Indra.

 

“Ini yang akan kita jadikan komoditas unggulan. Ke depannya mudah-mudahan bisa diekspor karena hasil dan kualitasnya bagus,” imbuhnya.

 

Indra mengungkapkan, kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) masih menjadi salah satu hambatan yang dihadapi untuk mengembangkan komoditas, khususnya bidang pertanian di Sindangbarang.

 

“Petani itu masih ikut-ikutan, jadi kalau musim jagung ikut menanam jagung. Belum ada yang fokus ke kacang tanah. Padahal jika fokus itu dapat meningkatkan hasil pertaniannya,” ujarnya.

 

Guna meningkatkan SDM, pihaknya akan melakukan  kerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, maupun Kementerian Pertanian.

 

“Supaya ada program-program pelatihan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas dari komoditas. Misalkan kacang tak hanya menghasilkan minyak saja, tapi ke depan bisa dibuat apa saja yang lebih kreatif. Saya pikir itu yang bisa diangkat ke depannya,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *