Praja IPDN Kemendagri Laksanakan GeoTagging Stunting di Cirebon

Kabarin13 Dilihat

beritain.id – Usung kegiatan GeoTagging Stunting, Praja IPDN Kemendagri bantu Pemkot Cirebon turunkan angka stunting. Kegiatan ini dilakukan oleh 354 orang satuan praja madya IPDN saat melaksanakan praktik magang III selama 21 hari di Kota Cirebon.

Rektor IPDN, Prof. Dr. Drs. Hadi Prabowo., M.M menjelaskan, GeoTagging Stunting adalah program menampilkan data numerik menjadi data geospasial dengan cara tagging secara fisik di lapangan terhadap balita penyandang stunting.

“Kegiatan ini dilakukan praja dengan didampingi oleh aparatur kelurahan, RT/RW dan kader Posyandu. Dimulai dengan melakukan verifikasi data kependudukan/KK hingga pemetaan lingkungan/rumah tinggal dari balita penyandang stunting,” tuturnya, Rabu 3/7/2024).

Berdasarkan program ini, kata Hadi, diperoleh data sebanyak 3.097 balita yang tersebar di 5 kecamatan dan 22 kelurahan, seluruhnya telah terverifikasi.

“GeoTagging Stunting yang dilakukan oleh Praja merupakan langkah terobosan yang tepat, karena melalui GeoTagging diharapkan Pemerintah Kota Cirebon dapat memetakan target dan lokasi balita stunting secara akurat guna membangun database terkait jumlah balita stunting,” ujarnya.

Menurut Hadi Prabowo, hal ini akan berdampak pada pengambilan kebijakan terkait penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, karena kebijakan publik yang baik harus didukung dengan adanya data yang akurat dan berbasis bukti, serta komitmen dari pembuat kebijakan.

Dikatakn Hadi Prabowo, dengan adanya data ini, diharapkan Pemkot Cirebon dapat melakukan pemetaan permasalahan yang akurat.

“Hal ini akan berimpilasi positif kepada upaya penentuan langkah-langkah penanganan stunting yang efisien dan efektif baik itu melalui intervensi spesifik atau intervensi sensitive,” kata dia.

Selain program GeoTagging Stunting, lanjut Hadi, para praja juga melaksanakan program umum dengan melakukan praktik pembelajaran lapangan pada Organisasi Perangkat Daerah Kota Cirebon berdasarkan kekhususan program studi masing-masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *