“Kegiatan ini berlokus pada 3 kecamatan yakni Kecamatan Majalengka, Kecamatan Jatiwangi dan Kecamatan Kertajati. Program ini juga merupakan gambaran pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi IPDN dalam hal pengabdian masyarakat,” kata dia.
Rektor IPDN kembali mengingatkan pada seluruh praja yang mengikuti kegiatan magang untuk menunjukan sikap dan perilaku yang memperhatikan etika, kesopanan dan ramah saat berinteraksi dengan masyarakat setempat.
“Jangan lupa untuk selalu menyesuaikan diri dengan pola-pola ataupun kebiasaan masyarakat yang ada di wilayah saudara magang. Selalu utamakan komunikasi dan kordinasi yang baik dengan perangkat pemerintah serta mampu memberikan sumbangsih bagi masyarakat disini. Utamakan sisi humanis dalam melakukan pendekatan untuk pendataan masyarakat,” tuturnya.
Selain di Kabupaten Majalengka, sambung Hadi, pelaksanaan magang III juga dilaksanakan di Kota Cirebon. Praja yang melaksanakan magang sebanyak 354 orang praja. Berbeda dengan di Majalengka, praktik magang di Kota Cirebon mengusung tema “Melalui Digitalisasi Aplikasi si Penting, Kita Tingkatkan Rekonsiliasi Data Stunting di Kota Cirebon”.
adapun praja yang bertugas berasal dari 3 prodi yakni Prodi Keuangan Publik, Prodi Studi Kebijakan Publik dan Prodi Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik.
Sementara itu, Pj. Bupati Majalengka, Dr. H. Dedi Supandi., S.STP., M.Si yang hadir dalam upacara pembukaan magang III didampingi oleh Kapolres dan jajaran forkopimda lainnya menyambut antusias pelaksanaan magang ini.
“Praja IPDN diharapkan menjadi triger dalam membantu memvalidasi data terutamanya terkait data kemiskinan yang ada di Majalengka. Nanti data yang mereka perolah akan diolah untuk kemudian diinput kedalam aplikasi bangkit,” kata Dedi.
Dikatakan Dedi, kehadiran praja IPDN ini merupakan sebuah solusi dalam memverifikasi data kemiskinan secara objektif, praja diharapkan dapat melakukan tabulasi data penduduk miskin secara objektif, riil dan terpadu.