Dalam sambutannya Basnang Said mengatakan, guna mendukung pengembangan pesantren dan santrinya, tersedia dana abadi yang bisa digunakan. Dengan dana abadi tersebut dapat dipakai untuk para santri melanjutkan studi ke berbagai perguruan tinggi di Tanah Air.
Dana abadi dapat digunakan untuk merekrut santri-santri agar bisa melanjutkan studi di perguruan tinggi. Oleh karena itu ke depannya lulusan madrasah takmiliyah diharapkan bisa berkompetisi memperebutkan beasiswa yang ditangani Kementerian Agama.
Menurut Basnang, pada masa lalu santri menjadi dokter merupakan hal yang langka. Tetapi hari ini santri mempunyai kesempatan untuk terus maju dan bisa menjadi dokter. Ada haknya pondok pesantren untuk mengirimkan santrinya kuliah dimana saja. Undang-undang Pesantren memberikan keyakinan, pendidikan pesantren adalah pendidikan yang terbaik hari ini dan di masa yang akan datang.
Menurut catatan sejarah, lanjutnya, ada enam atau tujuh pondok pesantren yang usianya lebih dari satu abad. Ada sekitar lima pesantren yang berdiri pada abad 14 Masehi. “Berarti jika pesantren sudah hadir di abad 14, maka usianya lebih tua dari usia penjajah yang memperkenalkan kepada kita sekolah umum. Lalu pesantren berdinamika dan melahirkan banyak tokoh dan pahlawan,” tuturnya.